Don’t Sweat Small Stuff

Setiap mata pisau mengiris selalu ada dua sisi.

Hidup berpindah-pindah negara rupanya banyak memberikan pelajaran buat saya. Di setiap tempat punya sistemnya sendiri, be it: sistem transportasi, sistem administrasi, tata kota, budaya, dan sebagainya.

Suatu ketika mungkin kita bisa terlena dengan satu sisi dari sistem. Mungkin sisi ini memberikan kenyamanan, atau pengalaman baru, atau kecanggihan teknologi. Tetapi semua yang “enak” itu pasti satu paket dengan konsekuensi, yang mungkin tidak kita rasakan saat itu juga. Sebaliknya, ketika berada di sisi yang kurang enak, kurang nyaman, kurang canggih, yakin lah pasti ada sisi menyenangkannya.

Saya barusan kembali ke negeri nan segalanya sudah serba online dan canggih. Segalanya serba cepat. Informasi diperoleh dengan mudah, transaksi serba cepat. Tetapi di negeri ini pula, segalanya perlu direncanakan sampai detail sebelum dijalani. Dan ketika harus menjalani, ya harus betul-betul mengikuti rencana. Kesempatan membuat perubahan di tengah jalan itu kecil sekali kalau masih mengharapkan output yang sama. Oke disiplin mengikuti rencana itu keren. Tetapi perubahan dan spontanitas itu adalah dinamika yang manusiawi.

Kemudian ceritanya saya inget di tanah air yang seringkali kita anggap mempunyai sistem ribet, lambat, sering kali tidak jelas. Tidak jarang pula kita menghabiskan banyak waktu untuk berkutat dengan hal yang tidak terkait dengan goal kita. Belum lagi ditambah mengeluhkan hal tersebut. Terkadang kita (baca: saya) juga kemudian jadi menarik diri untuk tidak mengejar goal ini dengan alasan proses yang sulit.

Nah saya ingin menekankan pada bagian terakhir tadi, mulai dari mengeluhkan sampai akhirnya menyerah. Beneran mau mengeluh? Beneran mau menyerah? Coba saja kalau kita ingat tentang teori dua sisi yang saya ungkapkan. Semua pasti datang dalam satu paket. Bahkan katanya, berlian itu indah karena ditempa dan kapal terbaik diciptakan untuk menaklukkan ombak terbesar. Apalagi di Indonesia ada motto: semua bisa diatur. Mlipir sedikit atau banyak dari sistem, masih bisa kok mendapatkan output yang sama.

Inti post kali ini bukan perbandingan satu negara dan negara lain. Tetapi dimanapun kita berada, yaudah sih teruslah berusaha survive di sana, don’t sweat the small stuff. Be it hidup di sisi ekstrim tidak jelas atau di sisi ekstrim sudah sangat jelas dari jauh-jauh hari. Beradaptasi itu kemampuan luar biasa dari setiap makhluk hidup.

Selamat beradaptasi.

Published by Alvi Syahrina

Alvi Syahrina. A product designer in a mobile-commerce startup based in Indonesia. Master degree in Human-Computer Interaction. ENTP. Type-B. Has the weak spot for frozen yogurt.

2 thoughts on “Don’t Sweat Small Stuff

Leave a comment